paramex

Paramex obat apa?

Paramex adalah obat untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi. Obat ini juga mampu meringankan demam serta beberapa gejala flu seperti hidung dan mata berair serta bersin-bersin akibat alargi. Paramex dikombinasikan dari bahan aktif berupa paracetamol, propyphenazone, dechloropheniramin maleate serta caffein.

Bahan aktif Paramex memiliki fungsinya masing-masing, paracetamol dan propyphenazone bersifat analgesik dan antipiretik yang mampu meredakan nyeri serta demam. Sementara dechlorpheniramine maleate adalah antihistamin yang mampu meredakan gejala alergi. Satu lagi adalah caffein, senyawa yang juga terdapat di kopi dan teh ini berperan sebagai stimulan pada susunan saraf pusat (SSP) serta sistem pernapasan.

Ringkasan Obat Paramex

KandunganParacetamol 250mg, caffeine 50 mg, dechlorpheniramine maleate 1 mg, propyphenazone 150 mg
Jenis obatAnalgesik, antipiretik, antihistamin
KategoriObat bebas terbatas
KegunaanMeringankan nyeri dan demam akibat sakit kepala, sakit gigi dan atau gejala-gejala flu
KonsumenDewasa
KehamilanKategori B (boleh dengan syarat)
ProdusenKonimex
HargaRp. 2.500 – 3.000 per strip isi 4 tablet; per box isi 50 strip

Cara Kerja dan Fungsi Obat Paramex

Fungsi Paramex dalam tubuh adalah sebagai pereda nyeri dan penurun panas serta meredakan reaksi alergi. Sehingga dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala dan sakit gigi serta gejala flu. Manfaat ini diperoleh dari 4 bahan aktifnya seperti dijelaskan berikut ini:

  • Paracetamol, atau dikenal juga sebagai acethaminophene adalah obat yang mampu mempengaruhi biosintesis prostaglandin dengan menghambat enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan (COX-2). Akibatnya reaksi nyeri dan peradangan dapat dikurangi. Sementara efek pereda demam diperoleh dari kemampuan paracetamol mempengaruhi regulator suhu di otak.
  • Caffeine, senyawa yang juga terdapat di kopi, teh, dan coklat ini memiliki efek stimulan pada susunan saraf pusat. Akibatnya menimbulkan efek lebih kuat terjaga, pelebaran pupil, tekanan darah meningkat, sehingga rasa kantuk berkurang.
  • Dechlorpheniramine maleate, adalah senyawa antihistamin yang mampu berkompetisi dengan histamin alami tubuh sehingga reaksi alergi dapat ditekan.
  • Propyphenazone, adalah obat dari golongan analgesik non-opiod yang bekerja mirip paracetamol yaitu sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik/pereda demam.

Indikasi dan Kegunaan Paramex

Paramex digunakan untuk meredakan nyeri dan demam akibat sakit kepala, sakit gigi, serta gejala flu seperti nyeri badan, hidung dan mata berair akibat alergi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap paracetamol, propyphenazone, caffein, dan dechloropheniramine maleate.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat.

Dosis Paramex dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Paramex untuk meredakan sakit kepala dan sakit gigi

  • Dosis dewasa: 1 tablet, 2 – 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: umur lebih dari 12 tahun sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan. Hindari mengonsumsinya saat perut kosong.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Paramex pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Paramex

Paremex ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Paramex meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Konstipasi.
  • Jantung berdebar-debar dan kesulitan tidur.
  • Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan pendarahan saluran cerna serta kerusakan hati.

Efek Overdosis Paramex

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Paramex dapat berupa mual dan muntah, nyeri perut parah, pendarahan saluran cerna ditandai feses berdarah, atau reaksi alergi. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat-obatan jenis pereda nyeri non opioid seperti paracetamol, alergi antihistamin atau alergi caffein.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita asma, terutama pada anak-anak karena dapat memicu serangan asma.
  • Jika muncul reaksi alergi seperti pembengkakan pada mata dan bibir, ruam di wajah, kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan obat ini dan carilah bantuan medis.
  • Pengonsumsi alkohol harus menghindari obat ini karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita fungsi ginjal dan hati ringan hingga sedang.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari berkendara atau menjalankan alat berat saat mengonsumsi obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Paramex untuk ibu hamil?

Bahan aktif Paramex berupa paracetamol dan dechloropheniramine maleate diketahi masuk dalam kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Bahan aktif lainnya berupa caffein juga dianggap cukup aman asalkan tidak berlebihan (tidak lebih dari 200 mg per hari).

Bolehkah Paramex untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Paramex diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Paramex bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Paramex dengan obat-obat berikut:

  • Alkohol, meningkatkan risiko hepatotoksisitas.
  • St Jhon Worth, menurunkan konsentrasi paracetamol, sehingga mengurangi efektivitas obat.
  • Obat yang mempengaruhi enzim hati, memperlambat metabolisme obat.
  • Barbiturat, obat analgesik opioid, hipnotik, betahistine, MAOI, antimuskarinik, meningkatkan risiko efek samping dichloropheniramine maleate.